Perjalanan Berkah Wawan Irianto: Kenangan Indah dari PP. Al-Ihya Ulumaddin Kebonbaru Cilacap

0
Perjalanan Berkah Wawan Irianto

Cerita alumni ini datangnya dari Wawan Irianto, ia adalah sosok yang penuh warna dalam komunitas alumni PP. Al-Ihya Ulumaddin Kebonbaru Cilacap. Saat ini ia tinggal di Jalan Diponegoro RT 02 RW 01 Karangtawang Nusawungu. Ia menjalani masa mondoknya mulai dari tahun 1995 hingga 1998. Perjalanan hidupnya yang kaya pengalaman dan berkesan tidak hanya mencakup kegiatan sehari-hari di pondok, tetapi juga interaksi erat dengan teman-teman seangkatannya serta pengalaman spiritual yang mendalam.

Sebagai seorang pendidik, Wawan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi penerus di Madrasah Ibtidaiyyah. Kegiatannya yang terus menerus mengajar anak-anak tidak hanya sebagai sebuah pekerjaan, tetapi juga sebagai panggilan jiwa yang mendalam. Ia berusaha memberikan yang terbaik untuk mendidik mereka dengan penuh kasih sayang dan dedikasi.

Teman-teman seangkatannya seperti Ibnu Ubaidillah, Aziz Ali Muhtarisin dari Kuripan, Nur Rahayu dari Pangandaran, Santriwati Tri Nurhayati, Endah, dan Riyanti dari Kalisabuk, Rohimah dari Kawunganten, serta Adman yang kini berkarier di kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, dan Nur Rochim dari Majenang, semua merupakan bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Mereka tidak hanya sekadar teman seperjuangan di pondok, tetapi juga sahabat sejati yang saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain.

Tahun 1996 menjadi masa yang tak terlupakan baginya, karena saat itu sosok Gus Zida dan Ning Nila masih berada dalam tahap masa kecil. Meskipun demikian, kehidupan di pondok tidak selalu diwarnai oleh kegiatan belajar mengajar semata. Ada momen-momen santai dan mengasyikkan yang menjadi penyemangat di tengah kesibukan, seperti saat bersama-sama membersihkan karpet pondok di pantai Teluk Penyu. Rasa kebersamaan dan kegembiraan yang tercipta dalam momen tersebut menjadi kenangan yang akan selalu diingat oleh Wawan dan teman-temannya.

Namun, di antara semua pengalaman yang telah dialaminya, satu momen yang paling berkesan bagi Wawan adalah ketika Pak Kyai sering mengisi pengajian di Pulau Nusakambangan. Setiap ceramah yang disampaikan oleh Pak Kyai selalu memberikan inspirasi dan motivasi yang mendalam bagi Wawan serta teman-temannya.

Kini, setelah melalui berbagai pengalaman dan perjuangan, Wawan telah menjadi seorang ayah yang bertanggung jawab. Dikaruniai empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan, ia berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya seperti yang ia lakukan ketika masih mengajar di pondok dahulu. Meskipun telah meninggalkan masa mondok, kenangan dan pelajaran berharga yang diperolehnya tetap membekas dalam ingatannya, menjadi pijakan yang menginspirasi langkah-langkahnya dalam menjalani kehidupan yang penuh makna.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)